3.09.2005

Ketika Pekat Mengetuk

Puisi berjudul 'tuk ttuk tuk ada pekat' yang dituliskan Hes di ManteraKata tampaknya berusaha mengeksplorasi suara-suara dari bentuk metafisik (tak nyata) menjadi seakan-akan nyata.

apa ini mengetuk-ketuk kepalaku
kata ketuk -ketuk itu 'pikiranmu sakit'
ditambahkannya sedikit
'kau sudah tamat'


Bait tersebut agaknya berusaha menampilkan semacam 'bisikan halus' atau 'suara hati nurani'. Namun dalam bait berikutnya, Hes menampilkan sosok lahiriah si pengetuk.

aku mendongak memandang si pengetuk
jangan tampakkan wajahmu di sini
aku belum mati
darah ini bukan membercak sebagai jejak

pengetuk sedikit ketuk tanganku yang bergetar hebat
'ada nanah menggumpal dalam hatimu'
ia menegakkan kepalanya
sedikit bergeser ke arah barat


Lalu puisi ini bicara tentang pemberontakan. Seakan-akan hendak menghindari sesuatu yang bernama takdir. Pemberontakan itu tergambar dalam bait berikut

aku berteriak
'nanah itu setan'
aku tersungkur di tanah
pengetuk itu pergi


Kemudian 'telapak tangan' yang entah milik siapa dan darimana asalnya tampil di bait terakhir. Agaknya penulis berusaha menggambarkan sebuah kondisi 'cahaya di ujung terowongan' atau semacam 'happy ending'. Mungkin telapak tangan ini adalah simbolisasi sebuah penyelamatan?

telapak tangan mengusap wajahku
'kita punya sesuatu yang bernama jangan menyerah'
aku ingin sekali sadar
bersandar di antara kau dan mimpi kita


Satu yang saya hendak kritisi dari puisi ini adalah judulnya. Dengan permainan bunyi yang menarik, sebenarnya judul itu cukup menggelitik.

Namun, 'pekat' yang ditampilkan dalam judul adalah sebuah kata sifat yang tidak berwujud. Pekat apa yang dimaksud dalam judul itu? 'Hitam Pekat'? 'Gelap Pekat'?

Tentunya 'pekat' lebih sering diasosiasikan dengan kata-kata seperti itu (gelap, malam, hitam dan sejenisnya), sehingga bisa diduga hal itulah yang diinginkan sang penyair. Mungkin asosiasi semacam itulah yang memang ingin dihadirkan Hes.

1 Comments:

Blogger hes said...

wow, jadi itu ya artinya. keren juga :D

13:24  

Post a Comment

<< Home